Rabu, 24 November 2010

Gambaran Umum Manajemen



Manajemen (management) merupakan proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakanny untuk mencapai sasaran yang ditentukan.

Prosesnya yaitu ,
Dimulai dari proses 
1. perencanaan
2. pengorganisasian
3. pengarahan
4. pengendalian

Jenis - jenis manajemen :
* Berdasarkan tingkatan

1. Manajemen lini
2. Manajemen menengah
3. Manajemen puncak

* Berdasarkan fungsi

menitikberatkan manajemen pada fungsi yang spesifik misalnya produksi, pemasaran, penjualan dan keuangan.


 aliran pemikiran manajemen
1)Aliran Klasik terdiri :
•Manajemen Ilmiah
Frederick Winslow Taylor. Era ini ditandai dengan berkembang perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur seperti Henry Towne, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson Manajemen ilmiah,atau dalam bahasa inggris disebut scientific management, dipopulerkan oleh frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudulPrinciples of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirnya teori manajemen modern.
Henry Gantt yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Company menggagas ide bahwa seharusnya seorang mamapu mandor memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat rajin (industrious) dan kooperatif.Dia juga mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen yang disebut Gantt chart yang digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan.
•Teori Administraktif
Yaitu teori mengenai apa yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen :
-Merancang
-Mengorganisasi
-Memerintah
-Mengoordinasi
-Mengendalikan
Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang. Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen
2)Aliran Perilaku
Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapat pengakuan luas sampai tahun 1930 an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi peneliti yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone.
Eksperimen Hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik Hawthrone milik Wastern Electric Company Works di Cicero, Illenois. Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkatan penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.
3)Aliran Ilmu Manajemen Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif seperti statistik, model optimasi, model informasi atau simulator komputer untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya, analisis jalur kritis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk penjadwalan kerja yang lebih efisien, model kuantitas pesanan ekonomi (Economic Order Quantity Model) membantu manajer menentukan persediaan optimum, dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu ditetapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki “Whiz Kids.” Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar